Monday, July 20, 2009

Betapa Munafikknya diriku


Aku masih tak bisa untuk acuh kepada dirinya. sudah aku mencoba, tapi kenyataannya aku risau, takut dan galau jika aku tak melihat senyumnya, tawanya dan mungkin jeritan nakalnya.

aku munafik jika aku bilang aku tak menginginkannya. selalu ada rasa rindu, tak kala aku harus jauh. seharusnya aku bisa tersenyum lega, karena aku jauh, tapi itu tidak berlaku untuk diriku. ternyata sosoknya yang kadang aku benci, telah menginfeksi diriku hingga rongga hati terdalam.

"jika kau tanya, siapa yang paling kau benci?" dengan lantang aku akan menjawab, "DIA..!" memang aku sangat membenci dia. tapi, jika kau balik mengumpal pertanyaan lagi, "siapa yang paling kau suka?" tegas dan tanpa pemikiran aku juga akan menjawab "DIA, Dirinya, yang selalu aku rindu...!" sungguh, betapa munafiknya diriku.

1 comments:

DONdikr said...

ter-infeksi dalam...?!

mangkane...
sering-sering wudlu...
ben ndang waras infeksine... :)