gerbong terakhir tertarik pelan
berdericit mengikuti irama rem
di depan lokomotif bersiul
tut.... pertanda sinyal belum aman
sebelas jam menuju jogjakarta
dengan logawa kereta pagi
klakah sidoarjo surabaya madiun solo jogja purwokerto
bercerita dengan asongan penjual kacang
"mas mau kemana?" tanyanya lugu, "kacang mas?" tawarnya lagi
"terimakasih, mau ke magelang pak."
"ngapain mas?"
"demi menepati janji pak, kacangnya satu pak."
ia pergi setelah seribu rupiah ku kasih
kacang rebus teman perjalanku
untuk sebuah janji
atas nama persahabatan
jogjakarta jam lima sore
sejenak melintas malioboro
menuju magelang penuh perjuangan
meski harus naik angkot tidak berlabel malam hari
senyumku tetap mengembang
perempatan muntilan itu
aku masih menunggu
seakan aku terlantar
tanpa hirauan dan janji seperti terhempas
aku putuskan untuk menunggu
dua belas malam masih diperempatan
ojek menawari ku kan kemana
tapi aku diam menolak
oh, ternyata seperti ini
tak apalah
aku tak dihargai
yang jelas aku sudah datang
kaki melangkah
entah kemana di muntilan yang tak ku ketahui
beruntung bertemu malaikat kecil teman relawan
membawaku pergi ke Ngluwar juga
sekarang
aku mengerti
tak akan aku marah
tak akan pula aku dendam
biarlah
mungkin ada kesibukan atas dirinya
atau abu telah membawanya melayang jauh
dan tak peduli keberadaanku
lalu aku Bertanya dalam hati
AKU INI SIAPA?
Kec. Ngluwar Magelang, 18 November 2010