Sunday, July 31, 2011

Taraweh "ARGO BROMO"

Malam ini, ramadhan pertama kali yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup. Hal ini saya khususkan tentang TARAWIH ARGO BROMO... TARAWEH SUPER CEPAT yang pernah aku ikuti. Ya Allah ya Tuhan ku, maaf kan hamba jika hamba banyak salah dan dosa. Amien.

Lanjut yah, ini kali pertama saya menyambut dan akan beRamadhan ria bukan bersama keluarga dan di rumah sendiri, melainkan di daerah jauh di seberang pulau di pedalaman madura nun jauh di Ketapang Laok, Sampang Madura. Saya beRamadhan dengan orang orang baru dan pastinya sebuah budaya dan kebiasaan baru. Dan...... jeng jeng jeng.... kebiasaan baru itu adalah yang pertama kali saya temui.. “Tarawih 23 Roka’at plus Witir itu hanya menempuh waktu 25 menit!!! Ouh,,” tidak bisa membayangkan bukan?? Jadi, 1 roka’at itu satu menit jika di asumsikan.

Imamnya baca surat suratnya cepat banget... kayak masinis yang sedang mengemudikan kereta Argo Bromo Anggrek Surabaya – Jakarta, yang mana kereta lainnya berdurasi perjalanan 14 jam perjalanan, kalau Argo Bromo Cuma 8 Jam perjalanan. Langsung ngejos.... baru baca niat sudah amin, baru baca tahyat sudah salam, baru berdiri takbir sudah amin lagi, subhanallah, untung saja lidah pak imamnya gak keplintir baca surat sedemikian cepatnya.

Seperti olah raga malam, dan yah, karena saya tidak terbiasa olah raga, jadi badan langsung berkeringat perut sakit.. hadeh... saya memang manja kelihatannya. Hahaha.. di pikir juga, biasanya di kampung saya yang juga desa, Tarawih biasa di lakukan 11 roka’at plus witir. Itu pun juga menghabiskan waktu yang lebih lama, 30 menit lebih malah, nah loh, yang 23 roka’at bisa 25 menit, kok yang 11 roka’at malah lemot????? Haduh, kok?????

Yah, as well, lain lubuk lain ikannya bukan, jadi, saya harus membiasakan naik Argo Bromo bukan Ketajaya atau Gaya Baru lagi yang super lelet itu. Saya tidak bisa membayangkan bila besok pas buka puasa saya makan banyak, minum es dan lain lain, apa ya saya kuat?? Kasian juga temen saya yang gemuk, orang tua yang paling tua dan rentan, bisa bisa mati di tempat.. hahaha lebay.... satu lagi, apa ya Tuhannya ngerti bahasa orang terburu buru? Sama seperti orang minta uang, terburu buru, apa iya bisa cepat dikasih? Ngebut, iya kalau selamat, kalau ndak? Hahaha... Ndak tau dah, semua saya kembalikan padaNYA, Allah SWT. Alon alon asal kelakon, pelan pelan asal Tuhan Paham, atau Tegesa Gesa Tuhan gak paham? Saya harus bisa membiasakan diri saya di kehidupan saya sekarang selama sebulan. Rifki, in Primitive Run Way, Taraweh Argo Bromo.

Thursday, July 28, 2011

Tuhan, Aku Kagum Padanya

Tuhan, Aku Kagum Padanya


Tuhan,

Hari ini aku menemukan kekagumanku

Seseorang yang mencuri perhatianku

Membuatku tak rela mengerjapkan mataku meski sedetik


Tuhan,

Ceritaku tentang senyum manis bibirnya

Mata sayu laksana api lilin tertiup sepoi

Indah


Tuhan,

Ku mohon, jangan salahkan aku

Bukankah kau yang menciptakan diriku seperti ini

Hingga aku harus kagum pada dirinya ciptaanMu juga?


Rifki Aris Sandi

Ketapang Laok, 28 Juli 2011