Sunday, May 31, 2009

AKU MENYESAL


aku terlalu lemah untuk melawan, entahlah. sakit, air mata ini tak pernah ada habisnya. aku tak menyalahkan apa dan siapa, inilah memang yang aku takutkan, aku dihina, dicaci, bahkan mungkin dibenci.

terlalu berat bagiku jika ini dikatakan sebuah konsekuensi. ini hidup, hidupku, tak pantas kau menghakimi. seandainya kau tau teman, mati mungkin pilihan hidup satu-satunya. tapi, pantaskah aku mati dalam keadaan seperti ini? nggak.

cobalah kau pahami, sedikit mengerti. malam ini sealan malam penyesalan bagiku. di bilang cengeng aku memang cengeng, aku menangis, ada air mata, bibir, pipiku basah, dingin. tuhan.... kenapa kau buat aku seperti ini. aku ini laki-laki, tak pantas aku seperti ini, aku menangis. tuhan, aku menyesal. aku menyesal.

Friday, May 29, 2009

Jum'at yang indah

senangnya
selama aku menunggu
ternyata...
tuhan...
aku bahagia dihari jum'at ini.

Saturday, May 23, 2009

Penghuni 21 H (tentang mereka)

So, Jangan marah ya prend... ini kenyataan kok!


Rifki

duduk termenung meratapi nasip adalah gundah,
bercerita bersama kawan satu sama lain adalah indah
tertawa terbahak adalah sahabat
marah emosi adalah perisai
esok bisa menjadi musuh, siapa tau?


sedikit bercerita, tentang anak manusia jauh dirantau orang. tanpa teman hidup ini sepi, tanpa sahabat hidup ini kurang. tanpa saudara kita hanyalah sebatang kara. 21 H telah membawaku lebih memahami, mengerti tentang kehidupan satu sama lain.

sebenarnya, aku benci sama sosok satu ini. tapi engak tau kenapa, di bisa lebih bersikap dewasa diantara yang lain. DaNI, aku sering memanggilnya begitu, penakut dan sedikit egois. kata-katanya kadang sok tau, gak mau kalah dan kadang juga pendiam. meskipun sudah mahasiswa, dia tetap saja suka ngeliat Spongebob, Dora the explorer ditambah naruto plus inuyasa. masalah cewek jangan salah, bisa dikatakan dia adalah salah satu endemik penjahat kelamin di 21 H. anehnya lagi, kenapa yah, cewek-cewek kok pada mau sama dia??? aku salut, so, jadi pengen belajar juga sama dia.

nah, yang ini temenku yang genius. kalo nggak ada dia, 21 H pasti kotor dan berantakan. diantara teman-temanku, aku mengenalnya sebagai sosok yang ramah, bersih dan suka sekali ngobrol di telpom plus ngobralin sms gratis dari operator kesayangannya yang katanya sedahsyat yang lo mau. namanya tak seindah dirinya, KOryB. but, tersimpan sejuta kata dibalik namanya. aku cuma mau bilang, kalo pu;ang ke sumenep jangan lama-lama, 21 H kotor Ryb. you are my friend. hehehe


"aku harus bagaimana?"
"aku harus dengan siapa?"
"aku harus tidur dengan siapa?"
dari tampangnya, cute abis deh.... putih bersih berseri, kayak sapi heheheheeee.
dialah pujangga kepagian menurutku. karya-karyanya indah, jago akting plus jago pacaran.
gimana? nggak kalah tampang kan sama chairil anwar? yes of course lah cakepan dia, dia kan temanku, pujangga ku. calon budayawan terkenal abad dua puluh satu. namanya indah . Ath Thoriq. but jangan salah, sayangnya dia juga penjahat kelamin, awas kalian kudu ati-ati sama dirinya yang sedikit samar.



kata orang, hidup itu berawal dari mimpi, hm... nih dia orang yang sedikit banyak berani bermimpi. pernah suatu ketika Lutfi berujar "semester depan kita harus bisa ke eropa!" yup, bukankah itu juga mimpi. dia juga suka sekali sama mimpi, setiap hendak tidur yang di idam-idamkan adalah bermimpi, mimpi indah seindah raya, mimpi buruk seburuk rasa. Egois, Mau menang sendiri, sedikit manja dan kekanak-kanakan, itu menurutku. tentang kisah cinta, hanya satu yang dia puja, hanya satu yang dia ingin karena hanya dia satu jauh diujung sebrang. gayanya selangit, kayak tua-tua keladi. otaknya genius, kadang juga terlalu over. sebenarnya aku benci B A N G E T sama A N A K S A T U ini! enggak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar. cong, ini hidup, bukan permainan. kamu kudu ngerti. ya sutra lah, hidup ini sepi tanpamu.... aku memang lemah cong.....

Wednesday, May 20, 2009

Aku dan hidupku adalah Nestapa

Hidup ini lucu, kemarin masih ada air mata, kemarin masih ada penyesalan, sekarang mulai ada tawa, hingga canda. apakah esok akan ada duka dan derita? Hidup adalah tak terduga dan tiba-tiba. kemarin berpisah esok bersama, hanya karena sebuah alasan.

Sejauh aku melangkahkan hidupku, sejauh itu pula aku mengenal diriku. ada makna terselubung, tubuhku seperti tak beraga, jiwaku seperti tak bertubuh, berjalan tanpa arah diatas awang-awang. tak tau mana itu hidup dan mana itu main-main.

Aku sufi, diantara sahabat-sahabatnya. seharusnya aku tak menderita, kehidupanku tak boleh terenggut. aku sufi, kehilangan jati diri. nafas telah mendesah, menjadi saksi renuangan kalbu terdalam. aku sufi, yang tak tau kehidupannya.

Hidupku seakan memisahkan diriku, dengannya, dirinya, teman-temannya. aku hanya perlu keberanian, aku bukan penyamun, bukan pula bangsawan, aku dan hidupku adalah nestapa, perlu derita untuk menjalaninya.

Monday, May 18, 2009

tentang hidup

aku bangga, aku gembira, entahlah.
aku sedih, aku belingsatan, tak karuan.
tiba-tiba saja aku bangga
lalu berteriak lantang
kemudian tertunduk sedih
meratap.

sebab musabab
asal muasal
acah tercacah
hidup sedih menyedihkan
hidup riang seriang asa.

Friday, May 15, 2009

AKU RIFKY!!! dia HARUS MEMBENCIKU !!!

Aku Rifki
Rifky Hina
Rifky Munafik
Sebegitukah?

Hidupku terenggut
Atas sebuah Rahasia
Rifky termangut
Dalam sebuah derita

Aku ingin temanku itu membenciku
Biar rasa maluku itu hilang
Aku harus bersikap acuh
Dan rasa benci itu pasti datang

Tapi kenapa
Temanku itu malah mengajakku tertawa
Temanku harus benci
Karena dia pernah mengatakan itu
Dia benci orang seperti RIFKI.

DIA HARUS BENCI AKU !!!!

Wednesday, May 13, 2009

Rabu - 13 Mei 2009

hari ini, tepat 13. aku muak. kehidupanku merasa terenggut. aku ini orang yang gagal, tak bisa mempertahankan kehidupan. aku ini orang yang lemah. tak punya kekuatan apa-apa.

aku terdiam, entah kenapa aku terdiam. ini hidupku, bukan hidupMU. kau tak mengerti sebetulnya. berat aku menjalani ini semua. jika dunia dunia mengizinkanku mati dan dilahirkan kembali, jika tuhan juga berkehendak sama. dan itu tidak mungkin.

teman, jujur aku sakit. tapi aku tak kuasa. tak seorangpun tega berlaku demikian. aib ini sengaja aku tutup rapat-rapat. karena aku tau itu salah. dan aku juga tak mau itu menimpa diriku. aku hanya takut! didiskriminasikan, disingkirkan. pandangan mereka terhadapku akan beda. pengertian mereka. karena aku hidup dalam ketidakwajaran.

demi ibu yang mengandung diriku. aku tertunduk malu. tak tau harus berkata apa. biar uang diary itu termakan api, aku rela. kau tak perlu tersenyum. kau penjahat. kau sengaja. aku benci kamu sobat.

tapi apakah aku harus membenci kamu? seharusnya aku lega, aku diterima. itu masih mengkin, aku tak tau terdalam dari hatimu. mungkin kau menjauh, mendiskriminasikan, mencaci, atau malah memaki. sakit teman, sakit.

aku memang lemah, segalanya aku lemah. aku sering kalah, bahkan kalap. raksa sepertinya tumpah dalam hati, mengalir dalam sendi-sendi nya membakar jiwa yang panas. dan sekarang aku tak tau harus berkata apa.

seandainya kau tau teman. aku tersiksa, apalagi DIA seorang yang selalu aku ingin. hanya satu DIA. cinta pertamaku, pertama aku menganal dunia hitam yang seharusnya tak ada dalam kamus kehidupanku. jika kau bertanya kenapa? karena dia yang telah membuatku begini, seperti ini. rifky yang kau kenal. hingga akupun tak bis membenci dirinya, meskipun seharusnya dialah yang harus aku benci. aku benci DIA..... aku benci..... tapi itu munafik!!!!!

kepercayaan adalah modal utama, bukan hanya esok, lusa, dua tiga hari, setahun dua tahun, tidak. sampai ajal menjemput semuanya bisa kau simpan. sebuah permintaan yang harus kau kabulkan. bantu aku, campakkan aku jika kau ingin, diskriminasikan aku, cemooh, tersarah kamu.

aku ini hina, hamba terhina mungkin. aku juga munafik. ibu maafkan aku....

Monday, May 11, 2009

Kegagalan Vs Dia yang selalu kupuja.

minggu malam.

tepat saat aku merasa ada kegagalan, entah kenapa. aku sedikit membenci kehidupanku yang lucu. aku terduduk melipat kedua tengkuk kaki-kakiku yang aku naikkan hingga menempel didada. ku lingkarkan kedua tanganku mencari kehangatan kelam malam dingin bertepih.

rembulan disana sedang megah merona, bintang sedikit bertabur terselimut mendung tua. 21-H sepi dan hanya aku meratapi nasib diri. segitukah?

nggak, aku tak boleh terlalu terlena. tuhan punya rencana lain yang masih misteri. tiba-tiba sesosok dia datang menemani malamku. "aku gagal!" betapa malunya diriku.

kata-katanya lugu, sepertinya dia tak memahami diriku, dan memang benar, dia siapa? hanya sahabat! yang bisa menghibur dalam duka, memarahkan saat terluka dan redam saat bercengkrama. dia tak terlalu bijak, dia masih belum mengerti. siapa dan bagaimana aku mengharapkan kegagalan ini. tuhan...... berilah dia hidayah mu.

aku masih terduduk diam. kutemani malam sunyi yang menyendiri itu. tiba-tiba ha-pe ku berdering. sebuah sms ku terima. dalam perasaan hati yang tak menerima, tiba-tiba aku tersenyum. ya tuhan.... sms yang nggak bisa aku bayangkan. dia masih mengingat diriku. sungguh!!!! penghargaan yang luar biasa bagi diriku yang sangat mendambakan dirinya. DIA yang kupuja, yang ku ingin. DIA yang jauh dipulau sana...

senyumku terlalu lebar untuk menggambarkan perasaanku. dingin malam terlalu hangat untuk menyelimuti hati yang membeku. ksatriaku datang, masih mengingatku. sesaat pikiranku kembali bertanya? benarkah? bohangkah? ini mungkin temanku.

dimana DIA sekarang? kutemui dia digubuk kecilnya, tak tampak jua batang hidungnya. kesambang dia ditempat faforitnya, hanya rumput yang menyapa diriku. apakah dia masih benar-benar mengingat diriku?

mata enggan untuk terpejam, meski jarum melampaui 12. DIA.... hanya DIA.... yang bisa mambuat diriku lupa akan kegagalan itu, sms itu.... kemudian pikiranku kembali, bersiasat bagaimana caranya aku bisa memilikinya, utuh, tanpa kurang sedikit apapun. DIA.... yang aku puja!

Sunday, May 10, 2009

AKU GAGAL

AKU GAGAL!!!!
IBU
BAPAK
MAS
MBAK
DEKA
DONDIK
LUTFI
ANDRE
HENDRA
NUANG
MIA
ITAK
FEL
BUNDA
MEGHA
SUL
DEN
TIK
FIT
IR
DANI

AKU GAGAL.......!!

RIFAN
SETYO

AH...
AKU GAGALLL!!!!!!

Tuesday, May 5, 2009

BakdEs... KoYok BedESss

Jum’at terakhir april.

Pagi hari balon-balon sibuk sms daku, “Prof ada dimana?” “jadi ikut nggak Prof?” “Prof, aku mau ke kosmu.” Begitulah, orang penting disayang teman, nggak rela jika daku nggak bergabung diantara mereka, Rumpik…. Love U so much!!!

Deka ke kos jemput daku, padahal mata nih masih butuh istirahat, maunya merem terus. Kebayang daku kemarin tidurnya hampir jam tiga pagi. Bukannya nonton bola atau ngerjain tugas, but, kadung enak ngobrol sama Lutfi. Ngobrol sama anak ini kudu kuat, padahal matanya sudah memerah, lah kok malah jadi ngobrolnya, timur kebarat, selatan keutara ngobrolnya tambah puanjang buanget. Mulai dari Eropa, Australia sampai ngomongin hal-hal diluar kepala, orang aneh sampai kiayi yang tak mau membuka matanya yang karena takut akan melihat maksiatnya dunia. Aduh.. dunia ini memang aneh.

Subuh kelewatan, satu tiket sudah aku dapatkan buat melancong ke neraka kelak. Hey para balon-balon (ehm… entah dari mana aku punya sebutan seperti ini.), ntar kita tur bareng yah ke nerakanya. Deka, ntar kita puas-puasin foto-foto disana, bunda, mega, jangan lupa photo-photo. Irma, kamu ikut nggak??? Daku butuh dikau kalau nggak ikut.

“aduh dek, tunggu di kos mega ajah yah, aku belum mandi, baru bangun.” Entahlah apa yang ada di pikran deka liat aku belum mandi. Tapi nggak banyak orang bilang katanya aku nggak jelek kok kalau pas bangun tidur, malah keliatan aslinya, cuakep bin muanis. Ah… aku jadi tambah saying sama diriku sendiri.

Pelajaran nomor satu : Tidur malem nemenin ngobrol temen sampai-sampai kelewat subuh. Apa lagi baru bangun belum cuci muka, setengah sadar keluar rumah, waduh, apa kata dunia…. “kamu jelek Rif!”

Abis mandi, pake cd, celana, baju plus jaket kebanggaan langsung ngluyur ke kampus. Sebelomnya mampir dulu ke basecam, lah basecam, sejak kapan diresmikan? Aduh buk… “tidak terlalu penting!”

Ya gitu perempuan, lemotnya minta ampun. Belum mandi maem pagi, sejam. Apalagi mandinya, bisa-bisa nggak ikutan technical mitingnya. Keputusan yang paling tepat ngluyur berdua sama deka ke basecamnya BEM FISIB ditengah belantara Trunojoyo tercinta.

“Mas Budi cepetan dong…” boleh dibilang acara ini lelet pol. Panitia sibuk sendiri, entah apa yang dibicarakan. Peserta diterlantarkan dan kemudian hal yang sama mendera egoku. Teman-temanku nggak bisa DEWASA sama sekali.

Kali ini penyakit pencari KEDEWASAAN ku muncul lagi. Aku benci KEKANAK-KANAKAN yah meski aku juga begitu. Sudahlah, barang tentu mereka masih baru lepas SMA so masih nggak tau mana yang hak dan mana yang bathil, lah maksute???

“masih ingatkan, perlengkapan yang harus dibawa?” Mas memet menjabat sebagai ketua kegiatan terlihat lebih berwibawa.

“masih..” sebagian.

“ingat...” seperempat.

“lupa…” seperdua.

Ketiga kata tersebut diucapkan serempak, sewaktu dan mungkin senada yang menimbulkan KOR berantakan. Ruangan ricuh, bercampur bahasa pribumi yang nggak dimengerti sama sekali.

“perlatan sholat, peralatan mandi, jaket sama tikar.” Ujar Mas memet. “oh iya slayer juga.” Sambungnya.

“kalau nggak pnya tikar gimana mas?”

“bawa sabun mas?”

“nggak bawa obat?”

“slayernya buat apa sih mas?”

Aduh buk… pusing daku. Mungkin panitia juga mengalami hal yang sama dengan ku, but nggak tau lagi kalau mereka sama, berarti mereka terbilang masih ANAK-ANAK. Ya of course lah bawa sabun!! Emang kalian pada mau mandi nggak pake sabun? Kalau emang punya penyakit yang obatnya nggak bisa didapet di sembarang tempat, ya dibawalah obatnya. Gimana sih, lebih intelek dikit tanyanya, misal nih yah, “kegiatan kita disana ngapain ajah?”. Nah, itu baru namanya pertanyaan.preeett

Menginjak pembagian kelompok, mbok yo canggih dikit napa, masa pake cara manual. Sekarang tuh udah jamannya komputer, udah nggak jaman pake cara-cara manual. Yah, meskipun kita bukan anak Teknik, but apa itu salah???

Tulis tuh nama kelompok,, koordinatornya, L.O nya plus anggotanya. Ketik yang rapi, print out, tempelin deh. Praktis dan efisien selain juga hemat energi. Kita juga nggak lama-lama dan bisa mempersiapkan diri di kos sebelum akhirnya kita terjun ke medan.

“Prof…. kok bisa kita pisah????”

Aduh Meg, udah deh, nggak segitunya kalik. Kita masih bisa ketemuan di sana, maen bareng sama anak-anak, Bunda, Deka, Irma, de el el.

“minta ganti kenapa Prof?” nyatanya deka juga nggak rela aku pisah dari mereka. Aduh teman, sebenernya aku juga tak sanggup, sungguh ku tak sanggup ini terjadi. Tapi apa daya tangan tak mampu.

Finally, dua orang akhirnya berpisah, Bunda sekelompok sama atik, temenku yang pualing cuantik, mawaddah, sakinah warrohmah, amien. Sedang daku dikelompok Sembilan, gabung sama teman-teman komunikasi yang belum pernah daku kenal sama sekali. Cakep-cakep nggak yah mereka?? Se friendly apakah mereka?? Yuk.. ikuti terus cerita menarik ini sampai TAMAT. To be continue……

Saturday, May 2, 2009

Siang itu di 21-H

Siang ini cuaca Madura super panas. Derajatnya mungkin sekitar 35 derajat. Peluh basah membekas dalam baju, muka sudah kucel apalagi American studiesnya yang nggak ku mengerti sama sekali.

Memasuki halaman 21-H seperti biasa aku hatur salam. Sepi, korden kamar depan tertutup, nggak seperti biasa. Pintu depan terbuka, televisi menyala tanpa penonton. Kulangkahkan kakiku, tujuan : kamar ku tercinta. Biar sempit, I really love my room.

Kamarku kecil, seukuran 2x3 meter dengan model ranjang tidur bersusun. Karena postur badanku yang kurus, aku memilih menmpati posisi atas. Really, that is great choise. Jamal, teman sekamarku entah kemana, yang aku tau ia sibuk dengan skripsinya. Kalu bias aku menebak, mungkin ia sekarang lagi diomelin dosen kiler berjanggut tebal bermata nerah lengkap dengan taring siap menerkam, ih…. Itu dosen apa drakula yah? Serem amet.

Tumben nih kos sepi, pikirku. Kunyalakam radio, Titu “jangan lebay” menemani istirahatku. Sobekan kertas yang ada diatas laci pun jadi sangat berfungsi demi mengumpulkan angin sepoi penyejuk jiwa yang haus akan cinta dan kasih saying. Pas juga dengan lagunya “plis dah jangan lebay..” kurebahkan tubuhku diranjang bawah, uh… betapa nikmatnya.

Brukkk… pintu kamar terbuka. Salah satu kebiasaan yang sebanernya paling aku nggak suka, masuk tanpa pamit, pergi tanpa izin dan lain-lain. Coba deh bayangkan, tiba-tiba ada orang masuk ke kamarmu tatkala kamu lagi nyerfis diri kamu sendiri, bukannya kalang kabut yang ada kamunya bakal malu! Iya kalo yang masuk tuh cewek, nah kalo cowok?? Masak cowok makan cowok?? Pan emang lagi musim cowok makan cowok????? Hehehe…

Nih orang udah buka pintu gak izin eh dianya malah berdiri sambil nyengir kuda gitu ditengah pintu. Pengannya nih yah, gue jedotin tuh bibirnya yang nyengir biar nggak nyengir-nyengir kuda lagi. Nggak tau orang lagi kepanasan bin gerah minta ampun.

“baru dateng Rip.” Tukasnya.

Aduh aduh aduh nih cowok, atasan cumin pake oblong putih, bawahan pake sarung amit-amit deh kalo ternyata ia juga nggak pake CD, ntar pada terbang ke diruku gimana nih.. ya allah lindungilah hambamu. Aku wake up tubuhku, menyandar didaun ranjang.

“kok sepi ya Riq,” sekedar basa-basi kalo istilah gitunya pemanasan dulu. Eh dia malah nyengar-nyengir gitu dihadapan muka ku yang kucel kena keringat. Kenapa yah nih anak, jadi grogi aku.

“aku bawa cewek Rip.” Aku sedikit belingsatan, what?? Can you repeat once again guys? Cewek??? Ya tuhan…. Ternyata anggapanku salah, thanks god… demi nama cinta dan ketulusan, aku masih cinta dia meski hati ini hancur karena aku mencintai tanpa pernah memiliki. Itu sakit kawan!!

Nah loh, sekarang giliran aku yang nyengir kuda, entah kenapa syndrome nyengir kuda cepat kilat menular kepada diriku yang sebenarnya jauh dari dosa. “waduh…. Riq Riq, urusanmu dah, aku nggak mau ikut campur deh, tapi…. Kalo kamu yakin mau ngikutin aku untuk ikut campur, why not darling….” Siapa juga yang nggak mau kalo emang dia mengajakku gabung dalam suatu komunitas dalam kamar jadi satu, komunitas Trisem tepatnya. Makanya korden depat tertutup, rupanya sedang terjadi perang. Subbahanallah, jauhkanlah pikiran jelek dari diriku ya tuhanku….

Ternyata ada satu lagi mahluk 21-H yang penasaran juga ingin gabung. Lutfi tiba-tiba muncul di balik pintu. “kamu gimanain anak orang Riq?” pertanyaan yang sedikit tapi berbobot, menurutku.

Toriq nyengir kuda, “apa kamu lut, sudahlah jangan mikir macem-macem, aku Cuma ngobrol-ngobrol aja di dalam, sumpah yo..” nyengir lagi..

Wuih… nih anak, pake acara sumpah-sumpahan segala. Aku percaya kok Riq, tenang aja asal kamu tak menyakiti daku, rahasiamu aman padaku. Hehehe…. Sebelum akhirnya Toriq kembali beranjak menuju peraduannya aku hanya bias berucap, “jaga diri boy.”

Lutfi mengulur senyum, dari cara senyumnya kentara jika sedikit menyindir atau apalah namanya. Lalu kedua tangannya sedikit diangkat, dibentuknya jari-jari tangannya metal and the last is pose ala model Elek Men yang menampilkan kemolekan tubuhnya. Hmmpppff… cuapek deh..

“Rip Rip Rip, gimana???” yah, satu dua tiga…. Inilah bintang muda Elek Men dari Madura….

“Aduh Lut…. Keren banget…” tiba-tiba bibirku terangkat sebelah, capek deh…. “kenapa kamu nggak ikutan tuh sono ke tempatnya toriq.” Meledek sih, tapi kalo emang beneran, bisa gawat 21-H.

“kamu kenapa Rip? Kamu iri?” cetusnya.

Aduh tuhan, sadarkan temenku ini…. Teman yang sebenarnya buaik hati dan tidak sombong, teman yang cerdas secerdas cerdasnya, teman yang gokil segokil gokilnya, teman yang seneng sekali narsis tapi nggak tau waktu dan tempat untuk narsis, teman yang kadang ngeselin, mengecewakan, keren indah menggugah yang katanya persis sama ceritera lelaki terindah. Oh migod… bukan fitnahkah tentang apa yang aku sebutkan tadi????

“enggak, siapa yang iri..” sumpah aku nggak iri, sama sekali. Nggak munak se, tapi emang begitulah kenyataannya. Aku masih menunggu kok Lut, tenang sajalah dikau."

“makanya bawa juga cewek kesini, biar nggak ada iri-irian, jadi impas kan.” Gubrak.. what did you say guys???? You said about girl, Have you got a girl??? Aduh mati aku. Emang aku nggak punya cewek disini, bukannya aku nggak mau sama cewek, tapi…. Emang bener seh,, hahaha…. No!!!!!…. itu fitnah, just fitnah!!!! Cewekku di lumajang, asli lumajang, wong jowo asli. Pemain bal-balan hehehe… gubrak…. Maksudku dia punya adik pemain bola. Namanya Lulu, Lulunamaya.

“kamu kenapa yang bawa cewek mu ke sini, kalau aku sih nggak mau bawa cewekku kesini ngapain??” hah! Rifki punya cewek? Nggak salah ki?? Biar tuhan yang tau!

“aku jelek Rip, mana ada yang mau sama aku.” Singkat padat dan jelas. Mewakili seluruh karakteristik dirinyakah? Aduh Lut…. Hari gini! Apa kata dunia!!

“kamu mestinya bersyukur cong, Alhamdulillah kamu diberi nafas, rejeki hidup sampe sekarang, gitu kamu masih menghina apa yang telah dia ciptakan terhadap dirimu. Jodoh, mati dan rezeki itu ada ditangan NYA, so, tenang aja, masih banyak kok bule-bule yang mau sama kamu, kalau ada….” What? Religius banget yah ngomongku, udah kayak ustad jefry albukhori aja. Tapi nggak papa, belajar, siapa tau ntar pas ke Belanda bias jadi ustad kondang, pengajian bareng ratu Juliana juga sekali-kali mengingatkan Teman sendiri apa salahnya, toh kita juga hidup satu atap di 21-H. kita berteman untuk saling mengisi dan mengingatkan, ojok karepe dewe!

Lutfi menarik nafasnya, membuka lemariku lalu mengamati sejenak keadaan didalamnya. Sebenarnya butuh kepercayaan lebih kepada siapa yang berani membuka lemariku, dan aku sudah menaruh keprcayaan, ratusan bahkan lebih… asal jangan melakukan yang ngak-ngak sama harta bendaku terutama. MEMBACA DIARY ku tanpa izin.

“gimana Rip, jadi semester depan?” Lutfi membolak-balik salah-satu novelku dan memasukkannya kembali kedalam lemari. “masak kamu nggak mau keliling Eropa?”

Apa kamu bilang? Eropa??? aduh, sumpah demi cita-citaku, kalau udah ngomongin tentang Eropa, masalahnya bisa panjang. Apalagi tentang Belanda, wuih…. Mau minta cerita yang bagaimanapun monggo, kulo turuti. “ya harus jadi dong…. Yang penting kita usaha dulu, ikhtiar minta kepada allah. benar nggak cong!”

“kita hanya butuh satu keajaiban!” kata-kata mujarab yang keluar dari bibirnya Keajaiban, Dari kemarin kesimpulannya adalah Keajaiban, Keajaiban dan Keajaiaban!

“yah, kita tunggu saja apa dan siapa kejaiban itu.”

Aku setuju Sob, kita memang kudu berusaha, nggak boleh menyerah. Tenang saja, kita pasti berangkat!! Asal ada niat dan usaha. Amsterdam masih menunggu Kita.


“Cerita ini fiktif, sedikit ada benarnya, so anda boleh mengira-ngira, percaya atau tidak percaya, semuanya terserah anda”