Thursday, February 24, 2011

Peran Dunia

Dua puluh tahun lebih aku mengenal kehidupan. Aku bernafas bersama peluk hangat ilahi robbi. Tertawa riuh diantara kawan kawan lama dan baru saja. Mengukir kenangan yang tak mungkin terlupa. Meretas asa diantara pahitnya kehidupan dan mencoba memahami jiwa yang tak kunjung berjatidiri.


Aku tentu saja lelah dengan semua ini. Kepura-puraan atas peran yang ia berikan kadang membuatku tertawa bahkan sering kali menghunusku dan menderita. Aku melenggang diatas panggung pertunjukan dunia. Haruskah aku mengikuti tuntunan yang sudah di skenariokan?


Kadang aku iri.. kadang aku harus munafik. Manampik yang seharusnya. Pikirku berkelabut. Riuha rendah mengamati semuanya. Apakah ini yang dinamakan takdir?


Kawan, bisahkah aku bertukar peran? Pertanyan yang bodoh! Hahaha… aku tertawa, yah aku tertawa dan sedang menertawai kehidupanku ini. Kenapa aku dapat peran seperti ini? Apakah peran ini bisa menuntunku kelak? Apa ini bukan peran yang salah? Apa jadinya? Ya sudahlah, toh aku bisa bertahan hingga sekarang. Tak kurang dan tak lebih meski selalu menyesak dan betindak diluar naluri.