Saturday, June 26, 2010

Seperti Tebu, itulah aku.




Kawan, seperti tak pernah berlalu. tentang kehidupan pemuja dan yang dipujanya. berharap kasih apa daya. begitulah cerminan seorang seperti aku. enggan menjamah keangkuhan.

Sosokku yang tak terlalu sempurna. bak batang tebu yang turus berumbai aku sering kali limbung. untung saja aku masih bisa bersembunyi. di balik rimbunnya rimba ladang tebu.

seperti tebu itulah aku menggambarkan diriku. sesuatu yang manis yang benar benar ada dalam diriku hanya dapat aku nikmati sendiri. sementara orang lain hanya memandangku kasar bahkan berduri halus. kawan, jangan jauhi aku, aku tak akan memberimu duri atau pun daun tubuhku yang sangat bisa menyayat tanganmu hingga berdarah-darah. aku hanya ingin berusaha menunjukkan, ada manis yang sangat dikejauhan lubuk hatiku.