Thursday, April 30, 2009

Nasib Sedang menertawaiku

nasib sedang menertawaiku
tentang sebuah kehidupan
entah ini suatu kebohongan
atau suatu kemunafikan

hidupku harus berlanjut
kuliahku
keinginanku
tak ingin aku mati kikuk
meninggalkan apa yang telah aku pilih

tuhan....
beri aku kesempatan
membanggakan dirinya
meninggikan dirinya

dari air susunya aku hidup
deras keringatnya
aku bisa bertahan sampai sekarang
dan nasib seolah mengintimidasiku
Tertawa diatas penderitaan sesungguhnya.

Tuesday, April 28, 2009

Ikon Negeri Belanda

Image Hosted by ImageShack.usKincir angin dan bunga tulip. Keduanya adalah Ikon Negeri Belanda. Secara umum ketika seseorang mengatakan kincir angin, bayangan pertama pasti Belanda, hal ini adalah wajar. Begitu juga tentang tulip, meskipun tulip sendiri bukan asli berasal dari Belanda melainkan bunga liar yang tumbuh di kawasan asia tengah, Turki tepatnya.

Keduanya selalu digunakan untuk mempromosikan Belanda, baik dalam dunia pariwisata, pendidikan dan lain sebagainya. Seperti logo terbaru Study In Holland dan Kompetiblog. Keduanya menampilkan abstrak kincir dan tulip berlatar warna oranje (oranye) yang juga termasuk warna khas Negeri Belanda, Oranje.

Semuanya serba Oranje tatkala warga Belanda memperingati Hari Ratu (Koninginnedag) yang sudah dirayakan semenjak 30 April 1949, yaitu hari ulang tahun mantan Ratu Juliana. Orang-orang akan berpesta dan Belanda akan berubah menjadi oranje. Bukan hanya itu, warna cerah ini juga selalu menyemarakkan ketika kejuaraan dunia sepak bola diadakan, semuanya oranje.


Lalu, adakah selain Kincir, Tulip dan Oranje?


Ada, salah satu diantara yang banyak, saya mengambil pendidikan. Kenapa pendidikan? Pendidikan di Belanda sekarang memiliki orientasi internasional. Lebih dari 1.391 program berbahasa inggris ditawarkan oleh universitas-universitas Belanda. (www.studyin.nl)


Belanda adalah sebuah negeri kecil dalam dunia yang besar. Dapat diasumsikan, warga belanda tak menginginkan dirinya yang berada di negeri yang kecil harus selamanya menjadi kecil, mereka harus bisa memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan dalam negerinya yang kecil, seperti pepatah mengetakan “kecil-kecil cabe rawit”


Pengembangan Riset dan pemanfaatan teknologi terkini menjadikan reputasi pendidikan tinggi di Belanda diakui di dunia. Didukung dengan sistem pengajaran berbeda dan lebih menghargai kebebasan berpendapat serta lingkungan masyarakatnya yang beragam dan pluralistik. Hal ini berarti, setiap orang yang memiliki kesempatan belajar di Belanda, dapat mengembangkan cara berpikir mereka dengan lebih terbuka dan meningkatkan kemampuan berorientasi mereka, dalam dunia internasional.


Jadi, cocok sekali jika logo terbaru Study in Holland mencakup ke empat ikon tersebut diatas, tulip, kincir, topi toga, buku, tabung dan lampu berlatar warna oranje cerah kebanggaan masyarakat Belanda.

Sunday, April 26, 2009

Thursday, April 23, 2009

DIA yang selalu aku puja...

aku masih bingung, diantara semuanya. SEMU! inilah kisah dari sebuah kisah hidupku yang sebenarnya. entah sampai kapan??

DIA.....

indah menurutku, cara bicaranya, tingkah polah kesehariannya, roti selai coklat mungkin. ah, semuanya sudah teramat berarti bagi diriku.

Dia....

tabir ini tak mungkin untuk di dera, tapi tak mungkin pula untuk di ungkapkan. hanya rindu yang mendalam. siksaan batin selamanya. aku hanya ingin dia, di yang kupuja, dia yang ku anggap ada tapi tak menganggap diriku ada.

sungguh ini tidak adil! tapi........ mau gimana lagi.

Aku terlanjur mencintai dirinnya!!!!

Sunday, April 19, 2009

LuThFi Mau Ke EROPA...

www.utrecht.nl

ah.... bosen hidup kayak gini terus, pengennya pengen yang enak-enak, nyantai di pantai, ngeliatin bule-bule telanjang. woww......... seratus persen deh ajib...

dua hari ni idup gue, gue abisin jadi penunggu
21-H. bolak balik kamar temen, udah kayak undur-undur. untung ada "Negeri Van Oranje ( NvO )" (sekalian bantuin promosi nih mas wahyu..) jadi tenang deh idup ane. pagi lalu siang, si Lutpi teteup ajah, narcisus bin najis modal telanjang dada muter-muter kayaak model eLek Men (hiks..hiks.. soryyy lut, nggak segitunya kok) kelaperan kayaknya. masuk kamar, ngehayal yang ngak-enggak.

",.....,......,......"
"kita harus bisa, Rip." sok indonesia gitu, meski logatnya madura bangetz...

gue menaikkan alis, senyum memandang anak manusia aneh ini, rambutnya acak-acakan, ngakunya kayak aldi taher, huek.... aldi toher kalik. (nggak kok, emang bener, aldi taher banget deh...)

"semester depan kita cuti, dua tahun cukup buat kita ke Eropa, ngerasaain kuliah di Belanda!" wuih.............. mimpi apa gue semalem. pengaruh gue ingin melancong ke sono, ternyata mampu ngaruh di otaknya, bagai syndrom menular pembangkit keinginan. ya iya lah, Rifki gitu lohhhhhhh, siapa seh yang nggak bakalan terpengaruh sama Rifki???? udah keren, cakep, kere lagi... jaahahaahaha
, alstublif..

ternyata seabrek koleksi brosur super bagus dari universitas ternama di belanda yang gua kumpulin pas dateng ke acara pameran Holland educatiaon fair di surabaya maren udah memenuhi sebagian otaknya. gile cong... aku salut................. anak pelosok sumenep bisa se optimis itu.

"jangan gila dong pi, semester depan?"
"harus!" katanya angkuh. menarik, aku membenahi posisi ku, aku tutup NvO ku, pembicaraan yang mengesankan.
"sebelum kita kesana nih, kita kudu tau bahasa dan budayanya. so, setahun dua tahun, kita habiskan waktu kita disana, short course gitu, ya, kalo comfort sama buget, kita lanjutin aja, ato, kita cari kerja dulu."
emangnya semudah itu???? nih anak katanya bakal jadi calon Bachelor of Accounting from State University of Trunojoyo tapi...
"dapet dari mana duit nya cong?? araje!! (sejenis pekerjaan pelipat uang gitu, nah yang nih, lipatnya nggak di jadiin keci, tapi lipatnya harus jadi besar, nah loh, bingng kan!") aku melempar NvO ku, berdiri put my shirt on.
Lutfi mengambil alih buku bersampul orange itu, buku yang malah menambah labirin jiwa untuk dapat menginjakkan kakiku ke negeri yang bernama EROPA!!!!
"enggak! harus halal Rip! aku nggak mau kalo nggak halal," katanya teguh, "kita hanya butuh keajaiban," ya iya lah, hanya keajaiban yang bisa merubah segalanya. intinya uang - uang dan uang. aku nggak mau lagi di sangka GEMBEL pas waktu aku dateng di salah satu stan pameran pendidikan Aussy, cuman gara-gara penampilannku layaknya orang tak berduit. bayangin aja yah, semuanya singkek, atau kalo nggak gitu, datang sama papa-mama nya, kayak anak manja gitu deh. tapi emang bener, muka-muka kita muka gembel kalik yah. jadi ciut nih Lut mau ke Eropanya. apa bisa yah????

aku berpikir sejenak, ke ajaiban? apa yah? ehm,,,, ikut kuis kali Lut..
"kita hanya menunggu satu pintu itu terbuka, nah kalo itu udah kebuka, kita mudah untuk meraih ke inginan kita, so, kita kudu cuti semester depan." katanya optimis, sambil membolak-balik NvO.

"iya seh, tapi...." pikiranku kemana-mana, keajaiban? pintu kebuka?
"yakin?" tanyaku lagi.
"harus!" ini nih yang nggak dipunya orang lain, angkuh perawakannya. Lutfi, Lutfi, semoga allah mengizinkan kau ke Eropa. eh enggak ding, Kita Lut, bukan kau saja yang berangkat, KITA!!!! lo berangkat aku ikut, wajib. kalo aku yang berangkat, jangan ikut dulu deh, misi beda soalnya... jahahaha...

"katanya mau nulis novel, mungkin itu Lut jalannya, tapi,,, butuh berapa karya yah??" yep Novel, pengen banget aku bisa nerbitin semua inspirasiku menjadi satu kesatuan yang eksotik, mungkin ini pintu kita cong.
Lutfi menaikkan sebelah alisnya, mungkin sedang berpikir atau memikirkan.

“katanya harus berani bermimipi, gak pengen kamu seperti ikal?” siah, nih anak.

“cong, nggak gampang, ini bukan semudah membalik telapak tangan.” Aku membuka pintu kamarku, bergegas menuju dapur, aku lupa aku belum nanak nasi.

Lutfi mengikutiku ke dapur. Berdiri disampingku sembari aku dipantri membersihkan beras. Toriq keluar dari kamar mandi, rambutnya basah berkaus oblong. Entahlah, mungkin ini pengaruh wanita yang dibawanya masuk kedalam kamarnya. Oh migod, jauhkanlah aku dari prasangka buruk, tega nian aku berpikiran seperti itu sama temanku sendiri.

“Rip Rip, liat Toriq, rambutnya basah.” Gumam Lutfi.

Nggak ini Cuma prasangka, ini hanya hipotesa sementara. Aku hanya menyunggingkan senyum. “kenapa?”

Lutfi tersenyum, untung nggak terlalu lebar, nah loh apa sangkut pautnya tersenyum lebar sama nggak tersenyum. Matanya sedikit memberi isyarat.

Aku mematikan kran air, beras sudah siap tanak, masuk rice cooker andalanku, blup. Masak deh.

“gimana Rip?”

“apanya?”

“semester depan?”

“mbekna taoh, engak cek-cek ngontallah duggen! (kamu tau, kayak cicak mau makan kelapa)” bukannya aku pesimis tapi, semester depan itu tinggal beberapa bulan lagi, jangan gila dong…. Aku berbalik arah keruang santai didepan TV, sori Lut, untuk sementara topic kita dipending dulu.

Di depan TV konser dimulai. Dani, Toriq ikut nimbrung aku, gila-gilaan ikutan Wali Nyanyi Cari Jodoh. Suara emas mereka selayaknya patut untuk dijual, apa lagi suaraku, yang telah diakui kampus dan menjadikan diriku sebagai salah satu anggota UKM ter-Keren di TRUNOJOYO. Bisa juga kelak, jikalau aku di EROPA aku jadi penyanyi, trus Lutfi managernya. Ehm… ide yang mengagumkan aku piker.

“Tak iyeh Lut”


Friday, April 17, 2009

MecUn

wuih... capek tauk.
hari ni gue ngerasa nggak comfort banget sama temen-temen, satu masalahnya, mereka semua masih kayak anak kecil. yang inilah, yang itulah. huhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.... dewasa sedikit napa seh.

its ok, aku kudunya yang harus ngikutin mereka, tapi???? wuek.... perut udah sakit, American Studiesnya nggak nyambung Blass. apa lagi History nya! mana puanas banget. satu lagi, uangkuabis bis bis bin abis. mau minta sungkan sama nyokap. ada bakdes segala lagi! 50 ribu men! dapetdari mana tuh! mecun! enggak bakal deh! aku cuman mau mecun cuma sama dia... dia itu yang aku puja, yang aku cinta, ah... dia yang menggugah.

idupku tinggal besok, mana IMM juga ngadain acara juga, tau nggak seh, gue tuh besok juga ada acara. RISET! waduh... RISET VS IMM?????? emang yah, kenapa gue dulu milih jadi orang penting kayak gini. bukannya enakan tidur, kumpul sama dia, tersenyum sama dia, cerita dan lain-lain sama dia, ah maunya.... hehehe..


aku kangen dia.... epilog yang nggak nyambung!

Wednesday, April 15, 2009

Dank U Well " NEGERI VAN ORANJE "




Dames en Heren








dank U well....
akhirnya, aku datang juga nih buku, Negeri van Oranje... ik houd het, jahahaha.... sok ngebelanda gitu yah aku.


alah ben wes, penteng aku oleh bukune.




jujur aku pengen ke belanda....
pengen ke amersfort kayak banjar, wicak, geri, lintang.... pengen juga terjebak badai di s
tasiun ntu. pengen ngerasain duinginnnya belanda, laut scheveningen yang katanya bersemu merah jingga ungu... sempurna banget.

wow........
pengen banget.............


Friday, April 10, 2009

Kecil Negerinya, Komunitasnya Mendunia

Image Hosted by ImageShack.us

Gimana sob kemaren, jadi nyotreng apa? Kagak kebingungan kalian milih tuh calegnya yang seabrek? Para calon legislative bersaing memperebutkan kursi dewan. Apapun dilakukan, mulai money politic, kampanye terselubung dan pengerahan tim khusus yang menghabiskan banyak materi.

Nah itu caleg sob, lain lagi dengan gue. Gue lagi ngatur strategi memperebutkan tiket ke Utrecht, Utrecht men, Utrecht! Eit… bukan lagi money politic, nggak ada kampanye terselubung apalagi pengerahan tim khusus. Apa gunanya gue punya otak, meski tak setokcer BJ.Habibie. Tinggal nulis, berangkatlah ke Belanda.

Ternyata, nulis itu nggak semudah membalikkan telapak kaki, ya iya lah, bisa bisa lo nyungsep. Butuh konsentrasi super, apa lagi harus nulis tentang Belanda. Gue tau sih apa, dimana dan kenapa belanda itu, tapi…. Muter-muter bahasanya. Dari pada nggak nulis terus hilang kesempatan ke Utrecht gimana? Makanya meski muter-muter gue coba nih nulis apa pun yang gue tau dan dengan kesoktauan gue jelasnya.

Lo tau nggak sih Nederland atau Holland atau Belanda kata orang Indonesia itu dimana? Okey, letaknya di Eropa sebelah barat, berbatasan langsung dengan Jerman dan Belgia. Ada saljunya dong?? Yes, gue bakalan ngeliat salju….cihui…

Negaranya kecil di dunia yang besar. Eit.. jangan salah, kecil-kecil cabe rawit kok. Buktinya, Negara kita dijajah oleh Negeri secuil itu. Negara boleh kecil, tapi kemajuan haruslah besar. Itulah belanda, kecil dalam ukuran, tapi komunitasnya menjangkau dunia. Lebay yah? Nggak juga se...

Kebanyakan masyarakat Belanda dapat berbahasa inggris, jadi nggak usah khawatir meski nggak bisa bahasa Belanda. Lebih dari 200 suku bangsa dunia hadir di Belanda, Interaksi dan Integrasi masyarakat dengan seluruh penduduk dunia menjadikan Belanda sebagai gerbang pertemuan kebudayaan yang beragam serta pengetahuan dan ide-ide cemerlang dari seluruh dunia.

Satu lagi, Belanda itu indah. Dimana-mana air, kanal, jembatan dan dam. Lebih jauh lagi Kincir Angin, landmark Belanda asli selain kelompen kayu alias sandal yang terbuat dari kayu. Pokoknya komplit dah di negeri “Pintu Gerbang Eropa” ini. Kemakmuran penduduknya, Multikulturalismenya, dan Pendidikannya yang tak kalah penting.

Nah kalau sudah begini, trus gimana? Yah, of course lah, Belanda memang tempat yang pas buat mengembangkan semuanya. Maksud gue, tempat menginternasionalkan diri adalah belanda. Jadi, gue mau dong menang dan terbang ke Utrecht.. Dua minggu cukup kok buat gue merasakan, jadi bagian komunitas dunia. (Ngarep banget nih…..)

Monday, April 6, 2009

oretan tangan

Hoeft u niets te doen als ik hou meer van jou !


sebuah oretan tangan, dari jiwa yang terkapar haus. haus akan kehidupan, haus akan keinginan yang meluap, dalam kemalasan, ke egoisannya. telah menggambarkan secara utuh, inilah dia.




woi....
enggak tau kenapa aku suka banget sama lagunya WALI AKU SAKIT...... enak buanget duehhhhh..... juga aku kok akhir-akhir ini sering menghayal aku pengen bangat ke SURINAME.... kenapa yah?????????? SURINAME coba banyangkan, SURINAME plen!

Friday, April 3, 2009

setega itukah?





mungkin, aku rela kehilangan R
mungkin, aku rela kehilangan L
mungkin juga aku rela kehilangan S

tapi,
sangat tidak mungkin aku rela kehilangan sahabatku.
meskipun dia terlalu tega.
meninggalkan ku sendiri.

aku sendiri dalam hidupku sebenarnya
aku sendiri menapak jalan berbeda
dalam pilihan yang aku juga tak tau.

sahabatku terlalu tega,
setega itukah ia?
bercandakah dirinya?

tuhan, sadarkan aku
ini hanya ilusi
karena esok ia akan mengulum senyum lagi
bercerita tentang pora kehidupan kita.

ini jum'at
waktu aku harus bercerita
bercerita seperti biasa
meluapkan sebuah ego berasal

ini jum'at
sahabatku entah kemana,


Thursday, April 2, 2009

Empat Hari sudah....


Empat hari hidupku sepi, tanpa sahabat.
Empat hari sudah aku menyendiri, tanpa sahabat.
Empat hari aku mengulum sedih, tanpa sahabat.
Empat hari sudah aku menjadi nista.

setitik ketidakdidayaan
merubah semuanya

aku punya sahabat, tapi tak seperti dirinya.
aku juga punya seratus lebih, tapi tak sejati seperti dirinya.
karna dirinya aku bisa paham.
karna dirinya aku bisa menapakkan segalanya.

empat hari tanpa kata.
empat hari tanpa sms.
empat hari tanpa curahan.
empat hari aku linglung.